Gutsy, only sms..

Kemarin aku dapat sms, "Having cocktail on the beach in cannes..want to join me?"

What a great sentence!! As you know, cocktail kb. minuman keras (dengan wiski, jin, rum, dsb). tomato juice c air tomat. shrimp c udang berkuah disajikan di gelas kecil. c. lounge ruang minum di hotel atau di gedung perkumpulan. c. party pesta cocktail yang biasa diadakan waktu sore (Echols, 1975:122).

Cannes, the harbour, the bay, Le Suquet hill, the beachside promenade, and the sun-worshippers on the beach provide more than enough natural beauty to make Cannes worth at least a day trip. It's also fun watching the rich drop their money with such fashionable nonchalance. Cannes is renowned for its many festivals, the most famous being the International Film Festival during two weeks in mid-May. Visitors come to Cannes all year long, but the main tourist season runs from May to October (www.lonelyplanet.com).

Terbayang senja yang menakjubkan saat pesan itu terbaca di layar handphoneku. Dan sekali lagi harus kukatakan, what a great sentence!! Kenapa? Bukan keindahan Cannes yang menggiurkan, maupun ajakan luar biasa yang sepatutnya dilontarkan padaku senja itu. Tapi sekali lagi aku bilang, "What a great sentence!!" karena Cannes jauh sekali..sejujurnya bahkan sangat-sangat jauh untuk menumbuhkan setitik keberanian di dada selapang itu.

Freedom is power

Datangkanlah kedamaian melingkupi ragaku dan mengisi batinku. Karena sang adil yang kuundang, kucari dan kupinta belumlah datang. Aku ini lelah dan punggungku telah bungkuk dengan bantalan pinggul yang semakin menipis di kedua sisinya. Pikulan bebanku tidak bertambah ringan, malahan semakin beratkan langkahku. Kemanapun aku pergi, kutemukan pagar baja membatasi ruang gerakku. Dan kini aku tenggelam dalam kebimbangan yang tak berujung, hingga rasanya ajal pun lebih pantas dan lebih layak.

Ingin kutikam diriku dan biarkan ruhku melayang bebas mencari raga baru, tanpa harus dirantai dan diberi peneng layaknya binatang piaraan. Atau mungkin lebih baik bila tertangkap oleh para malaikat maut, karena aku yakin akan akhir yang hakiki, yaitu pengadilan terakhir yang dipimpin olehMu.

Adalah Engkau yang dapat melihat dalam gelap, pun bila kau dihadirkan dalam sosok ratu keadilan yang menutup kedua matanya dengan kain. Adalah Engkau yang mempunyai neraca dengan hitungan matematis paling akurat, dan tidak mungkin meleset sedikitpun. Hasil akhirnya kuyakin akan memberi nafas yang mampu legakan jantungku yang bercincin.

Aku haus dan kini tengah sekarat, tanpa tahu siapa yang akan menjemputku terlebih dahulu; apakah sinar penyembuhan yang diwakili sepasang tangan yang kokoh, ataukah nomor antrian yang tak terbantahkan, karena kita semua hidup di dunia hanya menunggu giliran.

Andaikata aku dapat memilih, ingin rasanya aku ditelan oleh mimpi burukku. Perlahan dan perlahan..hingga kunyahan terakhir. Agar tiada saksi yang tahu bahwa aku telah hilang, raib, moksa..

AKU

Salahkah aku, menyuarakan semangat dan gairah yang meletup di dalam diriku? Aku hanya ingin bahagia, dengan caraku sendiri. Dan aku hanya ingin diberi kebebasan untuk menjadi aku, yang berdiri atas namaku sendiri. Yang tunggal dan tak terbagi, walau terkadang harus kuakui juga tidak terkendali. Aku ingin menjalani hidup dengan kesadaran penuh yang tidak maya. Maafkan bila menjadi aku yang aku telah membuat kalian sesak bernapas. Aku yang aku ya memang aku. Yang termangu dalam gelap gulita, terpuruk dalam kebimbangan yang kadang menghimpitku erat-erat. Aku yang aku ya memang aku. Yang meledak-ledak dan kembali tenang dalam sesaat. Aku yang aku ya memang aku. Yang begitu sensitif, dapat memaafkan namun tidak melupakan. Aku yang aku ya memang aku. Yang entah apa tujuannya menulis ini, selain mengisi pagi yang cerah dengan sedikit rentetan omong kosong. Dan yang terakhir, aku yang aku ya memang aku. Yang tak perlu dimengerti, bahkan per kalimat maupun per kata. Karena permakluman yang kucari dan belum kutemukan, oleh aku yang aku ya memang aku.

Brotherhood

Amarahku ingin kutumpahkan entah kemana. Aku kira dia sudah berubah, terutama dengan kesamaan minat yang akhir2 ini kutunjukkan untuk menarik perhatiannya. Tapi rupanya tidak, ia tidak lebih dari seorang manusia berkaki dua yang picik namun sewaktu-waktu dapat begitu sensitif dan harus dijinakkan layaknya TNT! Dengan begitu tidak sensitifnya dia membatalkan janji penting malam ini. Dia lebih memilih bersama mereka yang bukan saudara sekandung. Jadi maaf saja, apapun yang akan kamu bicarakan denganku ke depan ini, tolong mengacalah dahulu. Bahkan separuh hidupmu saja kamu tidak ada untuk aku, jadi tak usahlah kau sok bijak dan menguliahi aku.

311 d'bung bro!

Hari ini tadinya mau pasang pelek, tapi ternyata belum selesai finishing touch..jadinya ke wijaya dan ke barbados. Bingung jg emang siang2 ada apaan di Barbados, tapi berhubung madam inggrid ada disana jadi mesti nyusul ke sana. Ternyata ada pesta ulang tahun anak sahabatnya. Ulang tahun ke 10, tapi udah ada dress code pink utk para pengantar dan pendamping (ibu2nya -red). Uhm, emang jaman sekarang semua udah tambah aneh. Kalo aku yang ulang tahun ke 10, pasti mintanya dirayain di KFC, biar makan paha atas ayam original sepuasnya. Tapi kok skrg beda ya, emang si anak bisa ngerasain fun-nya ngerayain ultah di Barbados? Jadi apa dong tujuannya ngerayain di sana? Well, maybe only money which can buy such thing as respect and honour..but not for me, folks!

Lagi yang lagi booming itu track 4, 9 sm 15 dari CD 311(baca three eleven). Sama track 4 dari album Slipknot yg baru..fiuh, release the anger bgt deh!dijamin 100%..sama album pertama Slipknot track 5. Jangan tanya judulnya apa, emang payah nih susah ngafalnya..abis covernya dimana, cdnya dimana..

Lagi ga ada film bioskop yang menarik, paling I-Robot..nah, paling gak suka nih film2 kayak gini..jadi formalitas aja deh klo hari senin ada yg ngajakin nomat:p

Pria Kilau Bintang

Telapak kakiku mulai panas, terik matahari telah membakarku tanpa belas kasihan. Jejak kakiku yang semula masih terlihat di permukaan pasir, kini menghilang dengan cepat tertiup angin. Perjalananku masih panjang, karena masih ada beberapa bukit pasir lagi yang harus kulalui. Di ujung sana kulihat bayangan sosok lelaki yang berjalan menuju arahku. Dia terlihat megah dalam kederhanaannya. Sungguh dia setara dengan arak-arakan awan yang menghiasi langit biru. Dia membawa sejuknya senja yang menua tergantikan malam. Dengan ribuan kilau bintang yang menghiasi matanya. Namun bukan pantulan sinar yang kulihat, bintang itu sesungguhnya adalah mentari yang bersinar di kala gelap. Aku menemukan akhir perjalananku ketika ia mendekat. Tergambar lengkap alurku hingga langkah membawaku kesini. Ternyata benar adanya, selembar daun maple yang gugur pun mempunyai alasan. Sebagaimana aku ada dan menderita, untuk bahagia dalam rengkuhannya.

Same argue

Perdebatan yang sama, waktu yang berbeda. Entah mengapa tindakanku selalu dianggap sebelah mata. Melakukan ini dianggap salah, tidak melakukan ini dianggap tidak dewasa. Melakukan itu dianggap buta, tidak melakukan itu dianggap statis. Jadi sebenarnya aku harus apa? Aku jalani semua yang aku anggap tidak salah, walaupun belum tentu 100 % benar. Aku jalani dengan patokan tertentu yang aku tahu bahwa tindakanku tidak menginjak kaki siapapun. Apalagi mengorbankan kepala seseorang. Jadi apa salahnya aku berbuat ini, itu dan lain-lainnya? Itu semua aku yang lakukan, atas nama aku seorang, dan aku pula yang akan menanggung akibatnya. Semua yang ada di aku, bukanlah milik siapa2, selain Allah. Jadi berhentilah merecoki hidupku yang terbatas ini!

Master Piece

Hari ini ke PIM, menemukan salah satu master piece yang berteriak ingin dibaca..seperti biasa kriteria master adalah satu, the one and the only one, by Seno Gumira Ajidarma. Judulnya Kitab Omong Kosong, parah..benar2 kaya akan pilihan kata, dan semuanya memanjakan imajinasi. Nilai belum keluar hari ini. Makin deg2an aja..jadi mungkin besok sblm jalan2 bakal nyempetin ke kampus dan melihat hasil akhir tiga tahun perjuanganku di UPH.

Patah arang..

Senja menua di balik jendela kaca warna warni di tengah ruangan. Cahaya mentari mulai menyurut seiring pergerakan jarum jam yang dipajang di dinding polos itu. Aku pandangi lagi kain-kain perca yang akan kujahit menjadi selimut penahan hawa dingin. Andaikata hatiku dapat ditambal sulam seperti selimut kain perca. Ribuan rasa yang menusuk hati dan membuat luka dapat kusembuhkan dan memulai semuanya lagi dari awal. Tapi mimpi tinggal mimpi, dunia medis pun belum menemukan bagaimana caranya menyembuhkan bekas luka di hati. Tidak seperti bedah di tempat biasa, yang bisa ditutup rapat dengan benang sutra dan sinar laser. Aku ingin kembali tidur nyenyak dan menjalani rutinitas yang dahulu pernah kulalui. Akan tetapi adalah pilihan mereka, yang amat kusayangkan, untuk menghancurkan semuanya. Dan maaf kawan, aku telah patah arang.

Stone head

Susah sekali membuatmu mengerti. Entah apa yang membuatmu begitu kopeh. Coba kamu sedikit bercermin dan lihatlah apa yang ada di sinar matamu. Tidak, bukan sakit hati karena perasaan yang tulus, melainkan ego yang berbicara..bahkan telah berpidato panjang lebar! Kamu itu tidak tahu apa yang aku lalui hanya untuk bisa bersama kamu. Yang kamu tahu hanyalah ketidakmampuanku. Jadi apapun pilihanmu, aku harap kamu cukup dewasa untuk bisa membedakan yang mana yang benar dan yang tidak. Bodoh sekali jika kamu meragukan aku, dan aku yakin k.i.t.a tidak akan bisa tersubstitusikan. Jadi selamat mencoba dan sekali saja, jujurlah akan apa yang kamu rasakan.

Over weight

Tenggelam dalam jutaan rasa yang menggiringku dalam kepekatan. Aku sungguh tidak mengerti apa keinginan kamu. Tidak, bukannya tidak mengerti namun kalau kau memang sudah tahu ini semua tidak seimbang, kenapa kamu tidak menolerir aku? Aku juga seperti kamu, banyak keterbatasan karena aku harus menjadi pemain sandiwara. Aku harus berpura-pura senang saat aku ingin teriak. Aku harus berpura-pura sedih saat aku ingin tertawa. Aku harus menjadi siapapun yang bukan aku, ketika mencintaimu adalah hal yang termudah sekaligus menjadi magnet kesusahan.

Aku tidak mengeluh, namun aku ingin kau menyadari kesulitanku. Lalu kita lihat, masih mampukah kamu memaklumi dan mencintaiku? Hah, mencintainya seharusnya adalah proses yang tak berawal dan berakhir. Karena mayoritas cinta datang karena tidak adanya alasan. Seperti aku yang jatuh cinta padamu, dari awal hingga akhir itu adalah proses yang panjang dan takkan bertemu dengan apa yang dinamakan titik. Perjalanan itu juga bukan terowongan hitam panjang kelam yang membawaku pada cahaya di ujungnya. Akan tetapi perjalanan itu sendiri adalah perjalanan di dalam cahaya, karena setiap detiknya aku meresapi kamu. Dan tiada tujuan akhir selain mencintaimu, mencintaimu, dan hanya mencintaimu..

Commited

"You’re not ready to commited", penggalan kalimat tersebut seharusnya dijadikan bumerang atau kaca dengan pembesaran 1:15 yang biasa dijual di toko-toko kecantikan atau di Ace Hardware. Commited dalam kamus bhs ind-inggris yang diterbitkan oleh Gramedia dapat diartikan 1. melakukan 2.menjalankan, berbuat 3. memasukkan dan 4. mengerjakan.

Sebagaimana kita tahu, untuk mengukur reliabilitas suatu penelitian, diperlukan kesamaan alat ukur melalui apa yang biasa disebut definisi kategori. Bila alat ukur dan kesamaan dalam benak para koder serupa, maka bisa dijamin hasilnya akan reliabel. Nah, yang perlu dicari tahu dalam kata commited, apakah sama pengertiannya. Baru kemudian dicocokkan dengan penerapannya.

Dalam hubungan antar sesama manusia, kata commited diterapkan dalam keempat artian di atas, hasilnya adalah sama. Bahwa keempatnya butuh istilahnya hitam di atas putih, dan kalau perlu tanda tangan di atas materai 6000 rupiah. Bila dikarenakan satu dua sebab maka hal di atas tidak dapat dilakukan, maka ada sejumlah peraturan tidak tertulis yang seyogyanya dilaksanakan.

Kedua pihak yang melakukan commitment, harus bersikap sama seperti pasangannya. Maksudnya adalah sama2 menghargai, dan menjaga kepentingan diri sendiri serta pasangannya. Hal ini berlaku dalam jarak sosial manapun juga. Adalah tidak mungkin seseorang diminta setia pada seseorang yang sudah mempunyai tanggung jawab lain. Dimana tanggung jawab tersebut juga 'mengikatnya' pada keterbatasan tertentu.

So before you use that word, you better put yourself in other people's shoes..that's what makes you a wise person, who knows when to speak and when to shut up!